Asal Mula Drakula?
>> Tuesday, July 28, 2009
Liat di sini. Bacanya rada merinding.
Semua cerita punya asal-usul, awal-mula dan akarnya sendiri.
Cerita tentang Elizabeth Bathory ini cukup mendekati dan bikin ngilu.
All stories from my head
Liat di sini. Bacanya rada merinding.
Semua cerita punya asal-usul, awal-mula dan akarnya sendiri.
Cerita tentang Elizabeth Bathory ini cukup mendekati dan bikin ngilu.
MENYEMPATKAN DIRI baca blognya Djenar Maesa Ayu.
Bahasanya... menaklukkan! Wow... She's good!
Bikin hati ketar-ketir, ngebandingin tulisan sendiri dengan kata-kata di cerpen dan novelnya.
Bener-bener satra. Dan... menusuk.
Genre ceritanya dewasa. Lots of sex-thing, perselingkuhan, yah begitulah. Tapi, cool.
Saya memang gak punya novelnya sih,... tapi... jelas dia hebat. Punya gaya sendiri.
Dari baca blog-nya aja udah keliatan kok.
Jadi semangat nih... ngelanjutin Dua Dunia. Emang gak sekaya bahasa dan sama sekali gak serupa tulisannya Djenar, tapi... seenggaknya saya punya penulis panutan sekarang. Yang bisa saya baca setiap kali pikiran buntu.
Dibandingin Dee atau yang lain,... menurut saya, bahasa Djenar yang paling tajam.
Dan bikin saya luar biasa jatuh cinta sama bahasa Indonesia.
SAYA GAK TERLALU in banget sama cowok yang namanya Zac Efron.
Pemeran utama film "High School Musical 1,2,3"
Menurut saya dia 'berondong manis', gak macho sama sekali.
Tapi di film "17 Again"... dia cukup kewl! Mungkin karena cerita filmnya yang bagus banget.
17 Again, bukan hanya film remaja biasa.
Banyak pesan yang berguna banget. Bukan buat para remaja aja, melainkan untuk orang-orang dewasa seperti saya contohnya. Yang terkadang sering menyesali diri; terus-terusan mengeluh dan terus menoleh ke belakang sambil bergumam--"Coba dulu begini... atau begitu... kan gak begini jadinya...". Rasanya kalau ada mesin waktu, pengen banget balik ke jaman dulu saat SMU atau saat kuliah, untuk memperbaiki hidup. Ya, kan? Siapa coba yang nggak?
Nah. Film ini juga menceritakan itu. Emang sih, udah banyak banget film yang genrenya kaya gini, kaya "13 going to 30"-nya Jennifer Garner, "Big"-nya Tom Hanks, dll, tapi film ini... beda alur.
Film ini tentang mensyukuri apa yang telah kita miliki di saat ini. Tentang menghargai dan menghadapi konsekuensi keputusan kita di masa lalu... Tidak terus2an menyalahkan orang atas apa yang terjadi pada diri kita... sekarang.
Dalem banget deh makna film ini.
Lucu, cerdas, 'wow'-ing deh.
Dialog-dialognya gak kacangan. It is smart!
Gak perlu saya ceritain secara detil, kayanya. Karena saya cuma pengen ngelabelin "17 Again" as a lovely movie this year.
Telah banyak kejadian buruk yang saya alami selama dua puluh delapan masa hidup saya di dunia.
Kejadian itu menghantui saya, sampai sekarang.
Dan... malam ini saya menyadari sesuatu. Saya nggak bisa terus2an dikalahkan oleh my horrible past, saya jadi gak bisa maju2.
Karena itu saya akan melupakan hal2 buruk seperti:
1. Pertama kali saya melihat papa dan mama saya bertengkar hebat
2. Pertama kali pintu kamar saya ditendang sama papa saya, karena marah.
3. Pertama kali saya dilempari cangkir oleh papa saya, sewaktu saya akan mandi--saat mama saya memilih pergi bersama temannya daripada berada di rumah
4. Pertama kali saya kabur dari rumah, setelah dilempari cangkir (waktu itu ke Kelapa Dua)
5. Pertama kali saya tahu... papa saya selingkuh dengan pembantu--entah sudah berapa kali
6. Waktu saya tahu, kalau papa saya menyukai keponakannya sendiri.
7. Waktu saya menyadari, kalau papa saya lebih menyayangi keponakan2 perempuannya
8. Saat papa saya tiba2 menghilang slama 1 minggu lebih; bilang mau berobat ke Jawa Barat, ternyata malah ke Bali untuk menemui keponakannya tersayang, yang bernama Sri
9. Waktu Mama saya, mencari papa saya, ke Jawa Barat; masuk ke seluruh dukun Patah Tulang,
10 Saat akhirnya papa saya pulang, bertengkar dengan mama, dan saya berlari ke rumah sahabat saya, Hera, untuk bercerita. Tapi akhirnya saya urungkan. Saya malu.
11. Saat saya berdoa dengan adik saya,mendoakan agar mama baik2 saja.
12. Saat saya masuk SMU dan mulai berani menyerang papa saya.
13. Saat saya menyadari papa saya, tidak pernah merasa bersalah.
14. Saat saya tidak diperbolehkan menjadi pramugari oleh Papa, dengan alasan pramugari tidak menjamin hidup. Kalau mati, tidak akan ada titel di batu nisan (Uweeekkk)
15. Saat saya berangkat ke Bali bersama Mama untuk mengikuti tes masuk di STP Nusa Dua, Bali, tanpa diberikan uang sama sekali oleh Papa.
16. Saat saya dan mama menangis di dalam bis, begitu bis yang membawa kami ke Bali mencapai Cirebon.
17. Saat saya meninggalkan Jakarta, yang saya tidak tahu, kalau itu untuk selamanya. (tidak pernah ingin kembali lagi)
18. Saat saya bertemu Pipit. Orang yang mengaku ingin menjadi sahabat saya, ternyata malah menusuk saya dari belakang.
19. Saat saya memaafkan Pipit untuk pertama kalinya
20. Saat saya memaafkan Pipit untuk kedua kalinya
21. Saat saya memaafkan Pipit untuk ketiga kalinya
22. Saat saya disakiti selama masa kuliah saya, oleh teman2 saya sendiri, karena Pipit.
23. Saat saya mencoba bunuh diri dengan menelan panadol 20 butir.
24. Saat saya merasa lemas, dan sakit setelah minum panadol.
25. Saat saya diremehkan oleh Bos terakhir saya
26. Saat saya hilang respek pada Bos terakhir saya
27. Saat saya terus2an dicemberutin oleh Bos terakhir saya; selama satu bulan penuh
28. Saat saya diberhentikan via sms.
Sebenarnya masih banyak, yang ingin saya tulis... tapi, rasanya semua di atas itu, sudah mewakili semuanya. Karena itu yang paling membuat saya down.
Itu jujur,... tidak ada yang direkayasa.
Itu semua memang saya alami, dan saya ingin melupakan.
Wish Me Luck.
© Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009
Back to TOP